PANYABUNGAN, Waspada.co.id – Ribuan masyarakat di Kecamatan Siabu, Mandailing Natal (Madina) protes dan melakukan aksi blokade jalan, karena adanya dugaan tangkap lepas pengedar narkoba, Senin (10/2).
Ada sembilan desa yang terlibat dalam aksi tersebut. Di antaranya Desa Sihepeng Raya, Sibaruang, Hutaraja dan Hutapuli, sehingga menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
Mereka meminta pihak kepolisian memberikan klarifikasi dan menuntut pembasmian narkoba dilakukan secara nyata.
“Kenapa bisa tangkap lepas. Wilayah kami ini yang paling merasakan dampak narkoba. Hal seperti ini jangan dipertontonkan sama kami,” teriak seorang warga.
Aksi blokade ini ditengarai lantaran W yang disebut sebagai bandar narkoba. W ditangkap sekelompok orang, namun hanya sesaat dan kembali terlihat warga.
Namun karena aksi mengganggu fasilitas umum, Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, turun ke lokasi, berupaya menenangkan warga.
“Kami pastikan itu bukan polisi. Namun apa pun yang disampaikan kami dengar, jangan anarkis. Karena tujuan kita berantas narkoba bukan mengganggu fasilitas umum,” ucap Kapolres.
Kemudian Kapolres berjanji untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut dengan memprioritaskan penanganan narkoba di wilayah itu. Dan akhirnya warga membubarkan diri.
Namun dikabarkan, warga sempat membawa Kapolres ke lokasi W dan lokasi-lokasi yang kerap menjadi sarang narkoba. Alat penghisap sabu dan beberapa plastik pembungkus narkoba pun ditemukan. (wol/wang/d2)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post