MEDAN, Waspada.co.id – Data penjualan ritel di tanah air membukukan pertumbuhan -2.7% pada bulan april 2024 secara year on year.
Ekonom Sumut, Gunawan Benjamin, menuturkan padahal di bulan april ada lebaran yang semestinya menjadi momen peningkatan belanja masyarakat.
“Selain itu, data penjualan mobil juga mengalami penurunan 13,3% secara year on year. Data dari tanah air menjadi kabar buruk bagi pasar keuangan hari ini,” tuturnya, Selasa (11/6).
IHSG pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0.95% di level 6.855,69. Kinerja IHSG terkoreksi cukup dalam, yang juga seirama dengan sejumlah bursa di Asia lainnya seperti ASX dan Hang Seng. Ditengah minimnya sentimen pasar, mata uang rupiah juga mengalami tekanan. Rupiah sepanjang sesi perdagangan bahkan bertahan di zona negatif.
“Rupiah ditutup melemah di level 16.285 per US Dolar, dan nyaris menyentuh 16.300 per US Dolar. Rupiah bahkan sempat ditransaksikan di level diatas 16.300 pada pasar NDF di luar. Yang menggiring pelemahan pada Rupiah, sehingga Rupiah cenderung bergerak mendekati 16.300 per US Dolar. Spekulasi terkait dengan memudarnya ekspektasi penurunan bunga acuan menjadi pemicu pelemahan rupiah,” ungkapnya.
Potensi gejolak pada pasar keuangan di tanah air juga berpotensi pada perdagangan besok. Seiring dengan rilis data inflasi AS. Pasar masih berpeluang mengalami kejutan. Disisi lain, harga emas pada pasar asia sejauh ini ditransaksikan stabil.
“Harga emas ditransaksikan di kisaran level $2.307 per ons troy pada perdagangan sore,” tandasnya. (wol/eko/d2)
Editor: Ari Tanjung
Discussion about this post