MEDAN, Waspada.co.id – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Rusunawa Amplas milik Pemko Medan sejak Agustus 2023 lalu.
Kegiatan ini mengusung tema Peningkatan ‘Psychological Well-Being Penghuni Rusunawa Amplas Melalui Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau’.
Rusunawa Amplas ini berada dalam pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan Kota Medan yang terletak di Jalan Seser II Kelurahan Medan Amplas, Kota Medan.
Rusunawa Amplas terdiri dari 2 lantai dan 1 blok. Jumlah penghuni Rusunawa Amplas Medan sendiri terdiri dari 44 Keluarga. Penghuni Rusunawa Amplas Medan dihuni oleh masyarakat yang heterogen dan memiliki penghasilan ataupun gaji upah minimum.
Tim pengabdian PKM melakukan kegiatan pengabdian dengan memberdayakan para penghuni rusun untuk membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimulai dengan gotong royong membersihkan lahan, menimbun lahan sampai membuat taman dan lapangan voli mini.
Dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama penghuni rusun, Taman Metamorfosa disepakati warga menjadi nama RTH. Nama ini mereka pilih untuk menunjukkan bahwa mereka bertekad melakukan perubahan agar dapat memiliki lingkungan yang lebih baik bagi kesejahteraan psikologis mereka.
“Kegiatan pembuatan RTH dengan konsep pemberdayaan penghuni rusun kami lakukan agar warga memiliki rasa belongingness nantinya terhadap RTH ini sehingga lebih perduli terhadap kebersihannya dan aktif menggunakan RTH baik secara individual maupun bersama-sama sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka,” kata Ketua Tim PKM USU, Rodiatul Hasanah Siregar M.Si Psikolog, dalam keterangan yang diterima, Waspada Online, Jumat (22/9).
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga, Boru Batubara, yang sudah tinggal di Rusunawa Amplas selama 20 tahun mengakui, kondisi lingkungan Rusunawa Amplas terbilang kurang layak jika merujuk kepada konsep hunian yang ideal dan layak huni.
Bahkan, penampakan fisik bangunan Rusunawa Amplas saat ini tampak kurang terurus dan area terbuka yang tertutup oleh sampah yang bertumpuk-tumpuk membuat rusunawa ini terlihat sangat kumuh. Situasi lingkungan yang kumuh tentunya mempengaruhi kesejahteraan psikologis penghuni rusun.
“Dulu gak kumuh kayak gini, anak-anak bisa bermain di area terbuka, kita juga gak suntuk terus liat lingkungan yang kumuh,” jelas ibu Batubara.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PUD Pembangunan Kota Medan, Syafrizal Lubis, mengapresiasi dan berterima kasih kepada tim PKM USU yang memilih Rusunawa Amplas sebagai mitra kegiatan pengabdian. Sekarang lingkungan rusun sudah menjadi lebih bersih dan asri.
“Adanya RTH dalam bentuk taman dan lapangan voli mini tentu sangat membantu kami dalam menyediakan fasilitas rusun yang dapat dimanfaatkan warga untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka. Nanti ke depannya kami akan memantau terus kebersihannya,” kata Syafrizal Lubis.
Pelaksanaan kegiatan ini diketuai oleh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yaitu Rodiatul Hasanah Siregar M.Si Psikolog dengan beranggotakan 2 orang dosen Fakultas Psikologi USU lainnya, Ridhoi Meilona Purba, M.Si dan Arliza Juairiani Lubis M.Si Psikolog dan satu orang dosen Fakultas Teknik Arsitektur, Dr Wahyuni Zahrah ST MS. (wol/man/d1)
Editor AGUS UTAMA
Discussion about this post