JAKARTA, Waspada.co.id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan jika kompetisi Liga 1 Indonesia bakal menerapkan teknologi Video Asisstan Referee (VAR). Jika tidak ada aral melintang, teknologi tersebut akan mulai diterapkan Februari 2024.
“Bertahap kita akan lakukan di Liga 1 VAR, Insya Allah bulan Februari. Enam bulan ini kita akan ada persiapan. Dan alhamdulillah salah satunya tentu Stadion Manahan yang saya rasa fasilitas yang ada saat ini sudah siap,” ujar Erick disela peninjauan fasilitas Stadion Manahan, Minggu (4/6).
Menteri BUMN itu menyampaikan para wasit harus mempelajari perangkat VAR. Pihaknya juga menjajaki kerja sama dengan federasi Jepang (JFA) beberapa waktu lalu untuk teknologi baru tersebut.
Erick menyampaikan, Liga Indonesia sendiri saat ini sudah merilis jadwal pertandingan. Pihaknya juga sudah menyampaikannya ke Kapolri.
“Saya mendukung jadwal pertandingan itu agar sesuai arahan bapak presiden. Seluruh izin pertandingan ini sudah keluar beberapa bulan sebelum pertandingan dimulai. Hendaknya ini menjadi kesiapan buat pemerintah daerah dan pihak Polri dan TNI untuk melakukan persiapan,” katanya.
Erick menyebut ada satu catatan, dikarenakan saat ini memasuki tahun politik dan Indonesia masih dalam pantauan FIFA karena peristiwa Kanjuruhan, tiap pertandingan hanya boleh disaksikan suporter tuan rumah.
“Suratnya FIFA ada, Liga memutuskan memang karena untuk konteks keamanan sementara pertandingan yang kandang hsnya dihadiri suporter tuan rumah. Jadi suporter tamu belum. Nah ini bertahap jangan juga nanti persepsi dari suporter seakan-akan kita tidak mau. Ingat kita masih ada peristiwa Kanjuruhan loh yang memang menjadi paradigma negatif untuk FIFA. Karena itu ketika kita tidak dihukum, nah FIFA sekarang memberi kesempatan liganya boleh jalan, pertandingan internasional jalan, tetapi bila tetapi ada keseluruhan seperti akhir musim kemarin, percaya FIFA akan memberhentikan seluruh sepak bola di Indonesia,” ujar Erick.
Menurut dia, visi PSSI ingin memastikan suporter pulang ke rumah selamat sehingga semua lini harus sejalan. Karena itu, dia mengajak pihak Polri, TNI dan tuan rumah untuk memastikan, jangan sampai Indonesia menjadi bangsa perupa yang seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
“Kemarin itu ada 135 orang meninggal, jangan jadi bangsa pelupa. FIFA tidak lupa, karena itu mohon dukung Liga. Kami PSSI sudah mendukung Liga karena Liga ini dikelola secara profesional. PSSI cuma punya saham satu persen. Luar biasa, di negara-negara lain itu ya Liga itu mayoritasnya sama PSSI,” pungkasnya. (wol/merdeka/ryan/d2)
Discussion about this post