MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinis Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus mendorong masyarakat untuk tetap melakukan vaksinasi meskipun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dicabut pemerintah pusat.
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat agar tetap melanjutkan vaksinasi Booster kedua atau dosis keempat, karena status pandemi Covid-19 sampai saat belum dicabut oleh pemerintah pusat.
Gubsu mengaku sangat sulit mengajak masyarakat di Sumut untuk melakukan vaksin booster, sehingga masyarakat harus diimingi dengan hadiah baru mau mengikuti vaksinasi seperti vaksinasi pertama dan kedua.
“Baru masuk yang mau memvaksin sudah kabur, jadi harus menyiapkan beras, baru datang dan ada ongkosnya baru mau dia divaksin. Begitu sulitnya untuk divaksin,” kata Edy di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Kamis (25/1).
Edy mengungkapkan, vaksin tujuannya untuk memperkuat daya tahan tubuh masyarakat, karena saat ini Covid-19 belum usai meski angka kasus aktif mengalami penurunan drastis.
“Sama juga dengan vaksin pada anak-anak, bayi kita. Banyak ibu-ibu yang di daerah enggan membawa anak bayinya untuk mendapatkan vaksin. Padahal kita mengeluarkan anggaran untuk menyiapkan vaksin untuk anak-anak kita itu, apalagi angka stunting kita cukup tinggi dari 100 orang lahir ada 25 orang stunting,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, dr Alwi Mujahit Hasibuan, mengatakan di Sumut pelaksanaan vaksinasi Booster kedua akan langsung dilaksanakan begitu surat edaran Kemenkes RI keluar mulai 24 Januari 2023.
“Untuk vaksinasi Covid-19 Booster kedua ini sudah dapat diberikan kepada masyarakat umum dengan usia 18 tahun ke atas,” ungkapnya.
Alwi mengungkapkan, bahwa vaksinasi Booster kedua tentunya tetap dibutuhkan meski kasus Covid-19 di Sumut tidak tinggi, karena berdasarkan sero survey yang dilaksanakan Kemenkes, terbukti salah satu keberhasilan vaksinasi Covid-19 secara periodik pada Juli 2022 antibodi SARS CoV-2 penduduk Indonesia mencapai 98,5% lebih tinggi dibandingkan Desember 2021 sebesar 87,8%.
“Jadi poinnya adalah bahwa vaksinasi Covid-19 terbukti bisa menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena Covid-19 atau dengan kata lain secara umum dapat disampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat meningkatkan proteksi masyarakat Indonesia dari Covid-19,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post