JAKARTA, Waspada.co.id – Anggota DPR dari Fraksi PDIP Adian Napitupulu buka suara perihal tudingan Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais yang menyebut partainya dijegal oleh kekuatan besar dari penguasa. Adian justru menyentil dengan menyebut pernyataan itu sebagai bentuk Amien tidak menerima kekalahan.
“Sering kali problem terbesar kita, tidak berani mengakui kekalahan, tidak berani mengakui kekurangan,” kata Adian kepada wartawan di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12).
Adian menjelaskan, kondisi itu mengakibatkan partai politik yang merasa dijegal mencari kambing hitam. Dalam hal ini menyalahkan Presiden Joko Widodo.
“Artinya begini, kalau yang bicara intelektual, dia harus membuktikan tuduhannya. Bawa buktinya apakah ada perintah Jokowi, apakah ada interpretasi istana. Bawa buktinya,” ujar Adian menambahkan.
Sebelumnya, Amien sempat mengaku telah mengantongi informasi bahwa partainya tak lolos verifikasi faktual KPU. Amien melontarkan hal ini jelang KPU mengumumkan 17 parpol lolos verifikasi faktual untuk mengikuti Pemilu 2024.
Selanjutnya, KPU pada Rabu (14/12) mengumumkan 17 dari 18 parpol yang lolos verifikasi faktual. Partai Ummat dinyatakan tidak lolos verifikasi faktual di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara. Artinya, partai besutan Amien Rais itu tak termasuk partai peserta Pemilu 2024.
Partai Ummat kemudian melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Sidang mediasi antara KPU dan Partai Ummat pun berlangsung di Bawaslu RI, Selasa (20/12). Hasilnya, Partai Ummat diberikan kesempatan melakukan perbaikan persyaratan. (inilah/pel/d2)
Discussion about this post