MEDAN, Waspada.co.id – Pro dan kontra mengenai proyek pembangunan median Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, masih terus berlangsung. Sebab, sejumlah warga menolak pembangunan median jalan tersebut telah merugikan masyarakat akibat menimbulkan kemacetan.
Menanggapi hal itu, Pengamat Anggaran Elfenda Ananda menilai protes atau penolakan yang dilakukan sejumlah warga menjadi hal yang biasa dalam setiap pembangunan dan kebijakan.
Hanya saja, kata Elenda, Pemko Medan harus bisa mempertanggungjawabkan dan memberikan alasan yang logis kepada publik terkait pemasangan median jalan tersebut.
“Kritik itu biasa kepada pemangku kebijakan, bukan berarti itu tanda tidak suka, itu sebenarnya mereka secara prinsip setuju pembangunan itu dilakukan, cuma kan hal-hal negatif itu harus diperkecil,” kata Elfanda kepada wartawan, Rabu (21/12).
Elfanda menyebutkan, Pemko Medan melalui Wali Kota Medan harus memperkecil dampak-dampak negatif dalam pembangunan itu, agar semua masyarakat bisa menikmati dan menerima manfaat dari pembangunan proyek tersebut.
Selain itu, Pemko Medan harus bisa memahami dampak yang muncul, seperti kemacetan yang berakibat pada ketidaknyamanan masyarakat. Meskipun muncul dari risiko dalam pekerjaan dan kebijakan itu, tapi yang perlu disampaikan kepada publik adalah alasan dari pembangunan itu.
“Memang itu konsekuensi. Masyarakat juga memang harus disiplin, tapi kemudian juga pembangun ini harus direncanakan baik-baik, apakah memang sudah dikaji baik-baik atau tidak,” pungkasnya. (wol/man/d1)
editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post