MEDAN, Waspada.co.id – Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut), Saharuddin, menilai pernyataan tendensius Gubernur Edy Rahmayadi tentang Partai Golkar, merupakan framing politik jelang Pilgub 2024.
Menurutnya, pernyataan berlebihan yang diutarakan Gubernur Edy tentang Partai Golkar, lebih didasari karena ketersinggungan terhadap koreksi dari Fraksi Golkar DPRD Sumut terkait proyek Rp2,7 triliun.
“Jika hal itu benar, mestinya Gubernur Edy berterima kasih pada Partai Golkar. Sebab, sikap Fraksi Partai Golkar dapat menyelamatkan Pemerintahan Sumut dari tsunami mega korupsi yang sudah berulang kali berurusan dengan penegak hukum terutama KPK,” kata Saharuddin, di Medan, Rabu (21/9).
Baca: Gubsu Edy Sindir Partai Golkar: Saya Trauma Jumpa Kuning
Ia menyebutkan, para kader Golkar sangat menyesalkan pernyataan Gubernur Edy yang berlebihan. Karena, apa yang disampaikannya tidak pada tempatnya dan kurang kesatria. “Saya membaca suasana kader Golkar, itu dari banyak media, saat merespon ucapan Gubsu Edy di Langkat beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pernyataan mendiskreditkan Partai Golkar bisa jadi sengaja dibangun Gubsu Edy sebagai framing politik jelang Pilgub 2024. “Dia sedang mendesain Parpol tertentu untuk dapat mengimbangi konsolidasi Partai Golkar yang semakin massif di Sumut,” ungkapnya.
Dengan demikian, lanjut Saharuddin, framing politik yang dibangun Gubsu Edy di setiap kesempatan dengan menyinggung Partai Golkar, supaya kepercayaan publik menurun pada Ketua Partai Golkar Musa Rajekshah. “Targetnya, publik bersimpati pada Edy untuk bisa menjadi Gubsu dua periode,” pungkasnya. (wol/man/d1)
Discussion about this post