MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) angkat bicara soal adanya adanya isu keretakan hubungan antara mereka.
Edy megatakan, jabatan gubernur dan wakil gubernur ibarat hubungan suami dan istri. Artinya suami bekerja di luar dan ada saatnya istri bekerja di dalam.
“Tapi ada saatnya bekerja bersama-sama dengan waktu yang sama. Tapi kalau tidak bisa (bersama), ya terpaksa satu diselesaikan suami dan yang satu dikerjakan istri,” kata Edy menjawab pertanyaan wartawan usai melantik Sekda Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Jumat (19/8).
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, sejauh ini antara dirinya dengan wakil gubernur tetap dalam hubungan yang baik. Ia menilai, isu yang menyebut adanya keretakan hubungan antara mereka tidak lebih dari sekedar isu di media massa saja.
“Tanyakan kepada Wagub, tidak ada masalah. Kami sudah berjanji dalam sumpah saat itu di hadapan presiden. Demi Allah saya bersumpah, begitu bunyinya. Sampai berakhir nanti 5 September 2023,” kata Edy didampingi Wagub Ijeck sapaan akrab Musa Rajeksah.
Ijeck mengaku, silaturahim antara mereka berdua sejauh ini baik-baik saja, mereka selalu berbagai tugas yang dilakukannya dalam kapasitas wakil gubernur berdasarkan aturan yang ada.
“Tentang isu di luaran sana, biarlah. Mereka punya hak untuk menilai. Sampai saat ini silaturahim kami berjalan baik dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara berjalan baik sesuai aturan dan tujuannya,” ungkapnya.
Diketahui, isu keretakan hubungan antara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah semakin menjadi perbincangan pasca-munculnya statement dari DPD Partai Golkar yang menyatakan perlawanan terhadap Edy Rahmayadi.
Meski pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPD Golkar Sumut, Ilhamsyah. Namun publik menilai hal tersebut menjadi representasi pernyataan Musa Rajekshah selaku Ketua DPD Partai Golkar Sumut. (wol/man/d1)
Editor: FACHRIL SYAHPUTRA
Discussion about this post