TANJUNG BERINGIN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, meresmikan instalasi pembibitan ternak sapi potong di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Barumun Selatan, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Selasa (15/6).
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi sapi dan mendorong Palas menjadi salah satu lumbung ternak di Sumut. Peresmian instalasi pembibitan ternak sapi yang memiliki kandang seluas enam hektare dan mampu menampung 300 ekor sapi tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubsu.
Instalasi ini juga memiliki lahan pengembangan rumput atau pakan ternak seluas 16 ha yang mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak sapi yang ada. Jenis sapi yang diternak beragam, mulai dari Brahman hingga Limosin. Begitu juga jenis rumput yang ditanam, mulai dari odot, kingres hingga pakcong.
Disampaikan, saat ini produksi daging sapi di Sumut berkisar 23 persen dari kebutuhan masyarakat Sumut. Kabupaten Palas, kata Edy, sangat cocok sebagai lahan peternakan. Apalagi dahulu daerah ini juga pernah dijadikan sebagai wilayah ternak oleh pemerintah kolonial Belanda.
“Kita (Sumut) kekurangan daging, kehadiran instalasi pembibitan ternak sapi potong ini diharapkan dapat menggenjot produksi daging sapi kita,” ujarnya didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumut Nawal Lubis.
“Kalau kita belajar sejarah Riau, dulu daging itu datangnya dari sini (Palas), bahkan Aceh dari sini. Apalagi Tabagsel semua dari sini. Daerah ini (Palas) didesain oleh Belanda memang untuk pertanian dan ternak, ” kata Edy.
Edy juga mengharapkan, agar daerah kabupaten/kota dapat mengembangkan wilayahnya masing-masing sesuai dengan potensinya. Jadi, pada kepala daerah harus memahami potensi wilayahnya masing-masing, sehingga dapat dikembangkan menjadi keunggulan daerah.
Kepala Seksi Pengembangan dan Produksi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan Ternak Unggas dan Sapi Sihitang Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Yunas, menambahkan selama ini Sumut kesulitan mendapatkan bibit sapi unggul. Alhasil, bibit sapi terpaksa diambil dari luar Sumut.
“Instalasi ini diharapkan dapat memenuhi ketersediaan bibit juga, selama ini kita kesulitan mendapatkan bibit unggul, kita harus dari luar mendapatkannya,” kata Yunas.
Selain itu, instalasi tersebut juga berfungsi sebagai tempat edukasi dan pelatihan bagi masyarakat yang ingin mempelajari pembibitan ternak sapi. Yunas juga menargetkan ini dapat menghasilkan PAD bagi Pemprovsu. (wol/aa/data3)
editor AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post