Oleh: Dr Nik Norma Nik Hasan
Waspada.co.id – Usaha kolaborasi menawarkan banyak kelebihan. Atas dasar ini, Persatuan Pendidik Komunikasi Malaysia (MACE), Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Pusat Pengajian Komunikasi Universiti Sains Malaysia (PPK USM), dan Fakultas Komunikasi Universitas Padjajaran (Fikom Unpad) memperkuat hubungan akademiknya.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan kesepakatan pada 17 Desember 2019 saat pembukaan Seminar Akademik Komunikasi atau Communication Academics Seminar (CAS19) di Pusat Pengajian Komunikasi USM, Penang.
Penandatanganan MoU antara MACE dan ISKI melihat kepada pemetaan kepakaran sarjana komunikasi yang dinamik antara kedua negara. Kedua pihak merasa sudah tiba waktunya untuk kolaborasi mengatasi isu komunikasi bersama.
Prof Dato Dr Adnan Hussein, penggagas MACE, berharap kedua belah pihak komit kepada usaha kolaborasi ini. Dato Adnan percaya usaha ini akan menarik lebih banyak persatuan akademik dari Negeri Jiran untuk menyertai usaha sebagai satu kolaborasi nusantara.
Acara juga ditandai penandatanganan MoA antara PPK USM dengan Fikom Unpad. Dekan FIKOM Unpad, Dr Dadang Rahmat Hidayat, berharap perjanjian ini dapat mengukuhkan penelitian bersama, pertukaran dosen, penerbitan, dan menggelar seminar.
“Kami juga berkeinginan untuk membangun pusat komunikasi lingkungan dan berharap dapat bekerja sama dengan PPK USM dalam mendapatkan bahan rujukan,†kata Dadang.
Senada itu, Dekan PPK USM Dr Nurzali Ismail juga melihat peluang melaksanakan program akademik bersama yakni program pesisir Sarjana Komunikasi Lingkungan. Selain itu, mobilitas mahasiswa juga satu peluang yang boleh ditindaklanjuti.
Diketahui, Fikom Unpad dan PPK USM merupakan fakultas komunikasi pertama yang berdiri di kedua negara. Fikom Unpad berdiri pada tahun 1960, sedangkan PPK USM sudah ada sejak tahun 1971. **
Penulis adalah Ketua Seminar CAS19
Discussion about this post