MEDAN, Waspada.co.id – Calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat, menyebutkan salah satu dari tiga provinsi yang menjadi pemantauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus korupsi adalah Provinsi Sumatera Utara.
“Hadirnya Djarot- Sihar di Sumut adalah untuk memperbaiki semua sistem di pemerintahan agar upaya korupsi tidak terjadi lagi.
Kami Djarot- Sihar akan menggunakan tiga sistem yaitu e-budgeting, e-planning, dan e-katalog agar tidak terjadi kasus korupsi,” ujar Djarot saat diminta pendapatnya oleh moderator menanggapi gambar terkait korupsi yang terpampang di layar panggung debat Cagubsu di Hotel Dyandra Santika Medan Selasa (19/6) malam.
Djarot juga menyebut, akan melakukan transparansi dan membuka ruang publik agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam penyusunan anggaran di pemerintahan.
“Kami juga akan membuka pengaduan cepat apabila terjadi penyimpangan, mereka bisa langsung melapor ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, inilah yang akan kita lakukan agar Sumatera Utara bersih dan terbebas dari korupsi,” ujar Djarot sembari menambahkan kalau kasus korupsi melanggar hak azasi manusia karena kepentingan keluarga jadi terbengkalai karena kasus korupsi.
Menanggapi pemaparan Djarot, Cagubsu Edy Rahmayadi, melontarkan pernyataan lain di luar korupsi.
“Yang pasti tentang pilkada ini, sudah merasa hampir-hampir kalah sehingga dirinya menasehati, ERAMAS yakin Sumatera Utara akan bermartabat,” ujar Edy.
Menanggi kembali pernyataan Edy, Cagub Djarot kembali menyindir Cawagubsu Musa Rajekshah. “Bagaimana kita akan menegakkan hukum dengan baik kalau mohon maaf Pak Musa, Pak Musa juga dipanggil oleh KPK, mengapa terjadi bagi-bagi duit, penegakan hukum itu harus dimulai dari yang paling atas, masalah iman itu kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu indikatornya adalah bagaiman kita bisa jujur, bagaiman kita bisa amanah, bagaimana kita bisa melayani warga dengan sangat baik dan ikhlas, olah karena itu penegakan hukum HAM mutlak harus dilakukan agar benar-benar yang salah memang bersalah dan yang benar memang benar.
Oleh karena itu diberikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk memberikan rasa keadilan kepada masyarakat Sumatera Utara.
Cawagubsu Musa Rajekshah yang diberikan kesempatan untuk menanggapi peryataan Cagubsu Djarot, mengatakan kalau Djarot meski tinggal lebih lama lagi di Sumatera Utara agar tahu maslah sebenarnya kenapa dirinya dipanggil KPK.
“Pak Djarot kurang lama di Sumut jadi tidak tahu cerita sebenarnya, kalau tentang korupsi di Sumatera Utara, cerita ke belakang banyak sekali, karena gubernur-gubernur sebelumnya sama kasusnya seperti itu.
Yang sekarang ini Pak, kalau tadi ada foto ada uang yang bertebaran, artinya dengan kekuasaan dengan menggunakan uang untuk membeli sesuatu untuk kepentingan penguasa, jadi dalam hal ini Pak Djarot, kita debat ini untuk masyarakat melihat komitmen kita apa dalam memimpin pemerintahan ini.
Saya berharap siapapun yang terpilih nanti tidak menggunakan kekuasaan untuk mengambil hak negara dan tidak menggunakan kekuasaan untuk membeli hukum untuk kepentingan penguasa atau partai ataupun kelompok dari penguasa itu,” ujar Musa Rajekshah.(wol/data1)
Editor: RIDIN
Discussion about this post