KUALANAMU, WOL – Penumpang Batik Air ID 6881 dari Kualanamu tujuan Jakarta resah, menyusul pesawat yang ditumpanginya kembali ke pelataran pesawat. Padahal, pesawat yang termasuk grup Lion itu membawa sekira 144 penumpang itu dalam posisi take off.
Peristiwa itu terjadi Minggu (5/6) kemarin. Diduga pemicunya mesin nomor dua tak bisa start. Akibatnya, jadwal keberangkatan Batik Air mengalami penundaan (delay) hingga berjam-jam. Lambannya pelayanan pihak maskapai Batik Air ditengarai menjadi salah satu kemarahan penumpang.
“Seharusnya kalau ada gangguan mesin pesawat, pihak Batik Air di lapangan cepat respon agar tidak menimbulkan kepanikan,†kata Rani, salah seorang penumpang Batik Air.
Hal serupa juga dikemukakan Ida. Warga Medan ini menuturkan saat terjadi kerusakan salah satu mesin, penumpang dalam pesawat sangat khawatir.
“Ya, yang terpikir begitu turun saya langsung membawa anak keluar dari pesawat,†katanya.
Manajer Lion Air di KNIA, Dicky, berulangkali tidak bisa dihubungi melalui telepon genggamnya. Meski terdengar nada sambung, Dicky tidak menjawab. Airport Duty Manager KNIA, Ufnizar, langsung turun ke lapangan begitu mendapat informasi gangguan mesin Batik Air. Ufnizar berusaha mendatangi penumpang dan mencari solusi terbaik.
“Benar, Batik Air mengalami penundaan dan kembali ke pelataran karena ada gangguan mesin yang tidak bisa start,†katanya.
Pun begitu, tidak sedikit penumpang mendatangi kantor check in Batik Air dan minta pindah ke pesawat lain. Lima penumpang akhirnya pindah Lion Air JT 397, sedangkan 139 penumpang lain tetap diberangkatkan Batik Air.(wol/aa/waspada/data2)
Editor: AUSTIN TUMENGKOL
Discussion about this post