MEDAN, WOL – Kalangan anggota Komisi B DPRD Medan mengaku kecewa dengan kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Medan, Marasutan Siregar, karena dinilai tak siap memaparkan realisasi serapan anggaran triwulan I APBD 2016.
Terbukti, saat kunjungan kerja (kunker) Komisi B ke kantor Disdik, Selasa (7/6) kemarin, terkait serapan anggaran dan program kerja, Marasutan tak mampu menjawab seluruh pertanyaan anggota Komisi B.
“Saya kecewa dengan kinerja Kadisdik karena tidak mempersiapkan laporan penjelasan realisasi serapan anggaran Triwulan I 2016. Saya tadi yakin laporan itu sudah tersedia. Sehingga, saat rapat seperti ini sudah bisa kita bahas. Surat kami sebelumnya kan sudah jelas untuk mengetahui sejauhmana realisasi serapan anggaran triwulan I. Jadi kenapa tidak direspon. Kehadiran kami tidak tiba-tiba tapi sudah disurati sebelumnya,” kesal anggota Komisi B, Hendrik Halomoan Sitompul, kala itu.
Menurut Hendrik, kunjungan Komisi B sangat mendasar terkait realisasi serapan anggaran di Disdik sebesar Rp1,6 triliun untuk 2016. Hendrik mengaku tidak tepat jika anggaran itu nantinya jadi Silpa, padahal masih banyak masalah pendidikan yang perlu dibenahi.
Sebagaimanan diketahui, pada tahun 2015 lalu, dari 151 jenis kegiatan di Disdik Kota Medan, terdapat 67 atau sekitar 60 persen kegiatan tidak terlaksana termasuk bantuan siswa miskin dan kesejahteraan guru.
Rasa kecewa juga disampaikan anggota komisi lainnya, M Yusuf S.Ag. Sebab pembahasan tidak fokus, sehingga agenda kunker Komisi B untuk mengetahui realisasi serapan anggaran triwulan I APBD di Disdik tidak terakomodir.
Sama halnya dengan keluhan yang disampaikan Wakil Ketua Komisi B, Ratna Sitepu, terkait program pendistribusian beasiswa dan bantuan baju seragam bagi warga miskin yang dinilai tidak transparan. Kriteria siswa yang bagaimana berhak mendapat beasiswa bantuan miskin kerap menjadi masalah di kalangan siswa dan orang tua.
“Kita kecewa tidak dilibatkan, padahal jauh sebelumnya pada Desember tahun lalu sudah kita minta supaya anggota dewan dilibatkan, tapi nyatanya hingga sekarang tidak terlaksana,” heran Ratna.
Dalam amatan sejumlah awak media, saat rapat anggota dewan yang dipimpin Ketua Komisi B Surianto (Butong) dengan Disdik berlangsung terlihat agak tegang. Tampak Kadisdik, Marasutan, gegabah setiap menjawab pertanyaan anggota dewan. Bahkan Marasutan selalu menyebut ‘nanti datanya menyusul akan kami kirim ke Komisi B’.
Begitu juga dengan pertanyaan Ratna Sitepu terkait kriteria dan jumlah siswa penerima beasiswa, Marasutan tidak mampu menjelaskan. Bahkan orang nomor satu di jajaran Disdik ini mendelegasikan kepada Johan (stafnya). Jawaban Johan pun tidak memberikan penjelasan yang akurat.
“Nantilah kami sampaikan dan saat ini terkait program baju seragam masih proses lelang,†jawab Johan enteng.(wol/mrz/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post