MEDAN, WOL – Perayaan Vaisakhi memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi. Sebagai sesama warga Kota Medan yang berbeda etnis dan agama yang hidup berdampingan, selalu memberikan toleransi tinggi terhadap masyarakat Sikh yang merayakan Vaisakhi.
Hal ini dikatakan Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin pada acara Perayaan Vaisakhi 2015, yang dirangkai bakti sosial donor darah dan bantuan 300 kaki dan tangan pengganti bagi penyandang disabilitas se Sumut, Selasa (14/4) di Eks Sekolah Khalsa Jalan Tengku Umar Medan.
Acara ini juga ditandai pemberian warga kehormatan Sikh kepada Wali Kota Medan dengan pemakaian selendang oleh Presedium Mejelis Tinggi Agama Sikh Indonesia Albert Sing. Hadir Anggota DPD RI asal Sumut Parlindungan Purba SH, ketua Gurdwara Parbandhak Commitee Sarban Singh dan para pemuka serta tokoh masyarakat Sikh.
Perayaan ini juga memperkaya khasana budaya yang ada di Kota Medan. Selain itu menjadi nilai lebih dibidang pariwisata, warga Kota Medan bangga dengan keberagaman yang dimiliki dan menjadi alat perekat serta motor pendorong pembangunan.
Dikatakan, kehadiran perayaan agama dan kebudayaan di Kota Medan seperti perayaan Vaisakhi ini di Kota Medan merupakan wujud semakin baiknya kerukunan umat antar beragama dan kerukunan antar etnis di Kota Medan. Dimana Kota Medan merupakan kota multikultural yang harmonis serta kondusif dan ini menjadi suatu kebanggaan, karena tidak ada suku atau agama yang meodominasi semuanya hidup sama rata sama rasa tanpa ada yang merasa ditindas.
“Banyak yang telah dilakukan oleh masyarakat Sikh di Kota Medan, mungkin tidak terekspose dan masyarakat Sikh sifatnya tidak eforia. Inilah yang membuat mereka semakin lama semakin besar, yang dibuat oleh masyarakat Sikh yakni bahkti sosial sangat berarti sekali bagi masyarakat yang membutuhkan. Pemko Medan mensuportnya, kegiatan yang digelar masyarakat Sikh hari ini, mengurangi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Pemerintah kota,“ ujar Eldin.
Presedium Majelis Tinggi Agama Sikh Indonesia Albert Sing mengatakan, perayaan Vaisakhi ini digelar serentak di seluruh dunia tujuannya untuk memanjatkan syukur pada Tuhan atas panen yang diberikan. Saat ini Majelis Tinggi Sikh telah ada sebagai wadah masyarakat Sikh untuk saling berbagi. Masyarakat Sikh telah ada di Sumut sejak 1920, masyarakat Sikh akan hidupkan kembali sekolah Khalsa.
“Kedepannya Majelis Tinggi Agama Sikh Indonesia akan melakukan pertemuan dengan Menteri Agam RI agar agama Sikh mendapat pengakuan di Indonesia, “ harap Albert Sing. (wol/data2)
Editor: SASTROY BANGUN
Discussion about this post